Berita Nasional Terpercaya

Pola Asuh yang Tepat akan Cegah Obesitas Anak

0

HarianBernas.com – Penyebab utama obesitas atau kegemukan yang berlebihan ialah pola makan yang tak seimbang serta kurang olahraga. Tetapi ada satu lagi penyebab obesitas yang harus dipikirkan lebih dalam yakni pola asuh orang tua yang tepat.

Pola asuh tersebut dengan memperlihatkan rasa sayang orang tua yang berlebihan kepada anaknya. Tanpa disadari jika kebiasaan itu membuat anak dapat obesitas. Masih ingat dengan kasus Arya? Seorang anak berusia 10 tahun yang mempunyai berat badan hingga 190 kilogram.

Karena terlalu disayang oleh orang tuanya, Arya diperbolehkan setiap hari mengonsumsi mie instant dan teh dalam kemasan. Hal tersebut yang membuatnya mengalami obesitas.

Baca juga Semangat Arya Ingin Jalan Kaki Lagi ke Sekolah Meski Obesitas

Memang rasa sayang orang tua tidak terbatas bahkan bisa berlebihan kepada anaknya. Namun, ternyata kebiasaan ini dapat menjadikan anak mengalami obesitas.

“Misal ada anak yang tidak suka makan sayur, jadi mereka akan membiarkan anaknya untuk memakan apapun, dan asal mereka mau makan tanpa memperhatikan kandungan gizinya,” lanjut psikolog Naomi Soetikno.

Menurut Naomi, makanan yang baik merupakan makanan yang memberikan energi serta asuhan gizi yang seimbang.

Oleh karena itu orang tua seharusnya dapat membuat anaknya mau untuk bergerak terutama setelah makan.

“Jangan biarkan anak untuk tidur-tiduran setelah selesai makan. Anak yang malas bergerak akan mudah terkena obesitas,” kata Naomi.

“Pertama yang harus kita perhatikan ialah pola asuhnya. Terkadang ada orang tua yang telah membiarkan anaknya makan kapanpun dan dimanapun,” tambah Naomi.

Baca juga Orang Tua Berperan untuk Menurunkan Obesitas Anak

Makan bersama juga bisa meningkatkan ikatan anak dan orang tua melalui interaksi, dengan cara ini orang tuanya bisa secara langsung melihat asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak.

“Makanlah bersama di meja makan. Tetapi syaratnya buat suasana makan jadi menyenangkan. Jangan memarahi anak jika makan mereka lambat, misalnya,” tambah Naomi. Ketika suasana makan tak menyenangkan, anak akan merasa malas untuk makan bersama dan lebih suka untuk makan sendiri.

Oleh karena itu, selain membuat anak-anak untuk melakukan aktivitas setelah makan, orang tua memang juga harus membuat suasana makan menjadi lebih terasa sangat menyenangkan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.