Berita Nasional Terpercaya

Magebug Dan Makare, Tarian yang Mirip Dengan Pertandingan Silat

0

HarianBernas.com –  Tari Magebug dan Mekare adalah dua tari tradisional yang hampir sama. Sama halnya olahraga silat, Magebug dan Mekare mencari sasaran bagian tubuh lawan untuk dapat memenangkan pertandingan.

Pembedanya adalah jika pertandingan silat tidak memakai musik tetapi untuk magebug dan makare terdapat alat pemukul dan musik yang selalu dapat mengiringi. Oleh karena itu, bentuknya lebih dikenal dengan tarian daripada olahraga.

Magebug mempergunakan rotan sebagai alat pemukulnya, sedangkan Mekare mempergunakan seikat pohon pandan yang berduri. Yang digunakan sebagai alat pelindungnya adalah setiap penari atau pemain dibekali dengan sebuah perisai. Sehingga tari ini dapat disebut juga sebagai tari perang.

Magebug mulai dikenal di Desa Seraya dan Mekare dikenal di Desa Tengan Pegringsingan. Desa Seraya letaknya di ujung timur Pulau Bali, desa ini termasuk dalam Kecamatan Karangasem. Sedangkan Desa Tenganan adalah sebuah desa kuno yang cukup dikenal terletak di Kabupaten yang sama serta juga tidak jauh dari kota Amlapura. Bisa jadi karena dikelilingi oleh bukit-bukit kecil dan tanah yang tandus, tari yang tergolong keras ini tetap disukai di tempat tersebut.

Tari Magebug sendiri hanya berkembang di Desa Seraya saja, di Desa-desa lain tidak ada tarian ini, Bisa jadi ini untuk menunjukkan bahwa seni Magebug bukanlah seni asli Pulau Bali. Sewaktu dulu, Kerajaan Karangasem pernah memerintah di Pulau Lombok, sehingga diperkirakan seni Magebug ini asalnya dari Lombok.

Sedangkan Tari Mekare di Desa Tenganan Pegringsingan juga digolongkan sebagai tari perang. Yang unik dari Mekare ini adalah senjata yang dipergunakan dalam tarian. Kalau Magebug mempergunakan rotan, namun Mekare mempergunakan daun pandan berduri yang banyak tumbuh di sekitar Desa Tenganan Pegringsingan. Masyarakat di Bali lebih mengenal makare ini dengan nama Perang Pandan.

Mekare sebagai tari perang sampai sekarang masih menunjukkan unsur-unsur tari primitif. Gerakan-gerakannya masih monoton dan juga sederhana, pakaiannya terdiri dari kain dan pada ujung bawah (kancut) yang diciutkan ke belakang sehingga menyerupai sebuah celana pendek. Pengiring tarian ini terdiri dari musik selonding dan termasuk salah satu instrumen atau gamelan Bali yang tergolong tua. Jenis gamelan seperti ini sekarang hanya ada di beberapa desa saja

Sebagai tari perang, Magebug dan Mekare juga berfungsi sebagai latihan ketangkasan dan keberanian. Dari ketangkasan dan keberanian inilah yang kemudian memunculkan usaha-usaha menuju arah kekebalan, Orang-orang yang dapat membawa kekebalan baik seperti jimat maupun lainnya dipercaya bahwa dirinya tidak akan sakit walaupun telah terkena pukulan sekeras apapun.

Saat ini baik Magebug maupun makare tidak lagi selalu merupakan tari-tarian yang senantiasa memperlihatkan unsur-unsur kekebalan. Kini kedua tarian ini sudah menjadi permainan hiburan yang dapat membawa suasana gembira dan tentu saja membawa para turis baik lokal maupun mancanegara tertarik untuk melihat dua tarian ini.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.