Berita Nasional Terpercaya

Filosofi Sarjana Pohon Kelapa

0

HarianBernas.com — Bagi masyarakat awam melihat seorang sarjana itu adalah wow..! Demikian mereka menunjukkan ekspresi rasa kekagumannya. Di pandangan masyarakat awam, orang yang menyandang gelar sarjana adalah orang yang memiliki kemampuan lebih. Bahkan tidak jarang, masyarakat menilai seorang sarjana adalah orang yang serba bisa. 

Sarjana diharapkan dapat melahirkan ide-ide yang brillian, baik dalam tataran konsep maupun praktis. Konsep atau ide-ide yang dimiliki seseorang mesti dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga masyarakat luas bisa membaca dan mengambil hikmahnya. Dengan demikian konsep/ide tersebut bermanfaat bagi masyarakat luas.

Menulis bagi seorang sarjana mestinya bukan hal baru. Menulis bagi seorang sarjana adalah keniscayaan, karena mereka bisa menyandang gelar tersebut melalui sebuah tulisan yang disebut skripsi dan sejenisnya.

Tetapi, pada kenyataannya, banyak sarjana ?pensiun? menulis ketika mereka sudah mendapat gelar kesarjanaan. Sarjana yang demikian ibarat pohon pisang. Pisang hanya berbuah sekali, kemudian mati. Demikian juga orang yang hanya menulis untuk mendapatkan gelar sarjana, mereka hanya menulis (skripsi) untuk mendapatkan gelar saja, tetapi setelah didapat tidak lagi produktif menulis. Itulah gambaran ?sarjana pohon pisang.?

Berbeda halnya dengan sarjana pohon pisang, sarjana pohon kelapa terus berbuah dan berbuah. Sarjana pohon kelapa, tidak cukup hanya menghasilkan buah (baca: tulisan/karya) sekali saja untuk mendapatkan gelar sarjana, tetapi terus aktif/produktif memproduksi karya setelah memegang gelar kesarjanaan. Sarjana pohon kelapa selalu berinovasi dan berkreasi layaknya pohon kelapa yang terus memperbaharui buah setiap saat. Itulah filosofi ?sarjana pohon kelapa.?

Bagaimanakan dengan diri anda? Apakah anda ingin menjadi sarjana pohon pisang atau sarjana pohon kelapa? Diri anda adalah anda sendiri yang menentukan. Jika jawaban anda ingin menjadi ?sarjana pohon kelapa,? apa yang perlu dilakukan?

Jika kita ingin menjadi ?sarjana pohon kelapa,? maka harus terus belajar, belajar, belajar serupa dengan jargon Pak Presiden Jokowi, kerja,kerja, kerja. Belajar apa saja, belajar dari mana saja, sepanjang itu mendatangkan kebaikan. Belajar merupakan kebutuhan sepanjang masa (life long learning).

Bagaimana cara belajar agar sukses? Jika ingin bisa berenang, maka belajar dengan cara langsung praktik di kolam renang atau pantai. Jika ingin menjadi montir, maka belajar dengan langsung praktik di bengkel, jika ingin menjadi wirausahawan, maka belajar dengan langsung terjun menjadi pengusaha, dan lain-lain. Tips yang perlu diingat lagi adalah jika ingin menjadi apa diri kita, maka bergaulah dengan orang-orang yang serupa.

Misalnya, ingin menjadi pengusaha property sukses, bergaulan dengan orang-orang yang bergerak di bidang property, ingin menjadi motivator, bergaulah dengan para motivator, ingin menjadi pebisnis kuliner, bergaulah dengan orang yang ahli di bidang kuliner, dan lain-lain. Ibaratnya, klo kita bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti kita juga akan kecipratan wangi.

Kembali ke soal sarjana pohon kelapa. Jika ingin bisa menulis, maka belajar dengan langsung menulis. Menulis apa saja sesuai dengan minat. Abaikan masalah tulisan kita bagus, tulisan kita jelek, dan pikiran-pikiran sejenisnya. Menulis ya menulis, persoalan tulisan bagus atau jelek, biarkan tim editor dan masyarakat yang menilai.

Seperti halnya paparan di atas, tips jika ingin menjadi penulis hebat, maka bergaulah dan bergurulah kepada penulis-penulis hebat. Niscaya dengan usaha dan kerja keras, natinya akan bisa menjadi penulis yang hebat pula.

Seorang penulis hebat bukanlah seorang penulis yang tiba-tiba harus menghasilkan banyak karya dan bagus secara tata bahasanya. Tetapi, kehebatan dari seorang penulis akan terasa jika tulisannya memberikan manfaat bagi si pembacanya. Ibarat seperti pohon kelapa akan terus menghasilkan buah dan di setiap bagiannya memberikan manfaat bagi setiap orang.

Dari buahnya pula tumbuh tunas baru yang akan tumbuh menjadi pohon dewasa yang menghasilkan tunas baru lagi, dan demikianlah seterusnya. Jadi, mulailah berkarya dan janganlah takut untuk menulis agar tumbuh sebagai ?sarjana pohon kelapa.? Ingatlah bahwa 1000 tulisan berawal dari 1 tulisan.

I Gede Astawan, Mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Email: [email protected]   

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.