Berita Nasional Terpercaya

Implementasi Metode Coaching yang Efektif dalam Pemberdayaan SDM Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan (Seri Hospital Coaching)

0

HarianBernas.com – Pada artikel seri hospital coaching sebelumnya yaitu ?Pemberdayaan SDM Melalui Metode Coaching (Seri Hospital Coaching)? telah dikupas mengenai efektivitas metode coaching dalam hal Pemberdayaan SDM Kesehatan guna menjawab tuntutan masyarakat didalam lingkungan strategis kesehatan yang telah banyak mengalami perubahan.

Selanjutnya, artikel seri hospital coaching kali ini akan menitikberatkan pada bagaimana mengimplementasikan metode coaching yang efektif sehingga memberikan dampak yang powerful bagi program pemberdayaan SDM di RS dan Fasilitas Kesehatan.

Sebagaimana telah diketahui, coaching adalah suatu metodologi dalam memberdayakan orang dengan cara memfasilitasi pembelajaran diri, pertumbuhan pribadi dan perbaikan kinerja. Coaching adalah sebuah proses. Dalam konteks kesisteman, proses yang baik sangat dipengaruhi oleh input yang baik sehingga output yang dihasilkan dari proses tersebut akan baik pula (kaidahnya adalah begini: best input are best process, best output are best outcome). Berikut akan dibahas unsur system dalam merencanakan metode coaching yang efektif di RS dan Fasilitas Kesehatan.

A. Input

Untuk menjalankan proses coaching yang efektif dan impactful maka diperlukan suatu persiapan yang matang mengenai kondisi input yang mempengaruhinya. Berbicara tentang system, Azwar dalam Manajemen Kesehatan menyatakan bahwa input adalah kumpulan aspek-aspek yang terdiri dari man, money, material, method dan machine (5 M). Kita bahas satu per satu aspek dari 5 M ini untuk sebuah proses coaching yang efektif di RS dan Fasilitas Kesehatan:

1. Man

Dalam proses coaching, ada 3 jenis orang yang akan terlibat, yaitu: Sponsor/Agen, Coach dan Coachee. Sponsor atau agen adalah orang yang memfasilitasi dilakukannya proses coaching seperti manajer SDM, manajer Diklat, Direktur atau mereka yang memberikan support arahan dan pendanaan atas proses coaching yang akan dilakukan.

Coach adalah orang yang bertindak memberikan proses coaching, dalam hal ini terbagi menjadi 2 kriteria yaitu eksternal coach dan internal coach. Bedanya, eksternal coach adalah orang luar rumah sakit yang diminta/di-hire untuk memberikan proses coaching, sedangkan internal coach adalah orang dari dalam RS. Untuk hasil yang obyektif dan natural maka kehadiran external coach dapat dipertimbangkan.

Dalam persiapan coaching ini, Coach dan Sponsor harus mengadakan pertemuan dengan tujuan: menciptakan persamaan persepsi atas proses coaching dan tujuan yang disasar serta menyepakati ruang lingkup coaching yang akan dilakukan. Selain itu, RS dan Fasilitas Kesehatan harus memperhatikan kualifikasi yang dimiliki oleh seorang coach. Banyak organisasi yang menggunakan jasa coach yang telah memiliki credentialing atau sertifikasi pada bidang coaching. Bagi organisasi, hal ini adalah tools untuk menjamin kode etik serta standar kompetensi yang digunakan saat proses coaching dilakukan.

2. Money

Untuk melakukan proses coaching maka RS dan Fasilitas Kesehatan melalui sponsor perlu mempersiapkan pendanaan yang besarannya disepakati dengan eksternal coach yang akan di-hire. Pendanaan akan sangat bergantung pada banyaknya peserta/coachee, durasi coaching, sasaran proses coaching serta kualifikasi coach itu sendiri.

3. Material

Proses coaching biasanya membutuhkan bahan-bahan material seperti ATK, alat rekam (bila perlu) dan sejenisnya

4. Method

Agar proses coaching yang dilakukan menjadi efektif maka perlu dibuat justifikasi metode yang mendasarinya sehingga program coaching ini memiliki kekuatan hukum dalam RS dan Fasilitas Kesehatan tersebut. Seperti membuat Surat Keputusan Direktur untuk: a) program coaching serta nama-nama yang akan bertindak sebagai coachee, b) implementasi hasil coaching, c) evaluasi implementasi coaching, d) Reward dan punishment terhadap hasil implementasi dari program coaching dst.

5. Machine

Konteks machine adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menjalankan proses coaching seperti tempat khusus yang didesain menunjang dan bebas gangguan, alat pengeras suara (bila diperlukan), dan lain-lain.

B. Proses

Proses adalah suatu tahapan proses coaching yang akan dilaksanakan. Dari aspek proses maka hal-hal yang perlu diperhatikan untuk efektivitasnya proses coaching adalah:

  1. Perencanaan, yaitu terkait dengan: apa tema/agenda coaching, siapa sebagai coach dan coachee, dimana, kapan dan berapa lama proses coaching dilakukan, serta bagaimana proses coaching dilakukan (teknis: tatap muka, telephone coaching dan Jenis: executive coaching, group coaching).
  2. Pengorganisasian, yaitu mempersiapkan kepanitiaan atau kelompok kerja atau struktur pelaksana dari program coaching yang akan dilakukan yang tugas utamanya adalah memfasilitasi terlaksananya proses coaching
  3. Pelaksanaan, yaitu mendorong agar coachee berkomitmen dalam menjalani implementasi sesi coaching
  4. Pengendalian, penting untuk memonitor perjalanan proses coaching yang dilakukan yaitu untuk memastikan tidak adanya kendala yang menghambat terlaksananya sesi coaching
  5. Evaluasi, yaitu melakukan proses evaluasi secara keseluruhan terhadap efektivitas dan efisiensi dari program coaching yang dijalankan. Hal ini adalah untuk merekomendasikan langkah selanjutnya atas sesi coaching yang sudah dilakukan.

C. Output

Output dari proses coaching adalah serangkaian rencana tindakan atau keputusan yang diambil/dihasilkan terkait agenda yang sudah disetting pada awal sesi coaching oleh coachee untuk kemudian dilaksanakan selama kurun waktu tertentu.  Pelaksanaan output ini sangat memerlukan pertimbangan manajerial yang efektif dan efisien. (Pembahasan khusus tentang ini akan dikupas pada artikel selanjutnya)

D. Outcome

Outcome adalah dampak yang dihasilkan dari implementasi hasil coaching oleh coachee. Dampak ini bisa mengarah pada kinerja individu maupun organisasi serta kepuasan pasien.

Penerapan metode coaching agar efektif dalam pemberdayan SDM (hospital coaching), maka persiapan yang harus dilakukan oleh RS dan Fasilitas Kesehatan adalah meliputi persiapan input, proses dan output. Hal inilah yang akan menentukan kualitas outcome-nya. Implementasi hasil coaching yang impactful adalah yang berujung pada efektifnya kerja tim, meningkatnya kinerja, puasnya pasien, kreatif dan mandirinya staf dalam bekerja dengan berlandaskan pada aspek team work yang kuat. Hal ini akan mendorong terwujudnya prilaku oraganisasi yang baik dan sangat bermanfaat dalam menjawab kebutuhan pelayanan masyarakat/pasien yang berkualitas dan aman.

Salam Unstoppable Sharing — Untuk Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan yang lebih baik

Great Leading Great Managing

Bahan Bacaan

  1. Robbins, Stephen, ?Prilaku Organisasi?, PT Indeks, 2006, Jakarta
  2. Grant, ?The Efficacy of Executive Coaching in Times of Organizational Change?, Journal of International Coach Federation, 2013
  3. Foster & Seeker, ?Caching For Excellence?, Penerbit PPM, 2011

Penulis

Budi Hartono*

*) Penulis adalah seorang Healthcare & Hospital Coach, Health Administration & Policy Consultant, Certified Lecturer dan Executive Trainer. Ia adalah founder dari buttonMED COACHING sebuah lembaga strategis yang berfokus pada empowerment SDM kesehatan serta pionir dalam bidang pengembangan coaching di fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Indonesia. Ia memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam area Manajemen Rumah Sakit dan Kesehatan seperti: Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan, Budaya dan Mutu Layanan Kesehatan, Manajemen Keuangan, Unit Cost & Pricing, Ekonomi Kesehatan, Manajemen Strategi serta Administrasi & Kebijakan Kesehatan. Ia telah bekerja secara intensif dengan mitra strategis di fasilitas dan institusi terkait kesehatan seperti Rumah Sakit (RS), Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan serta di beberapa Kementerian dan Perusahaan lainnya sebagai Instruktur Pelatihan, Peneliti, Konsultan dan Executive Coach. Pada tahun 2011, Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul: ?Pengembangan Model Pengukuran Kinerja RS Dalam Mencapai Misi RS di Indonesia? dan mendapatkan gelar doktor dari FKM UI dengan predikat sangat memuaskan. Ia adalah seorang yang memotivasi dan berkapasitas dalam coaching maupun pemberdayaan untuk menjadikan pribadi eksekutif bertumbuh dan berkembang bersama potensi dasarnya dalam sebuah pencapaian prestatif sehingga mereka dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai misi dan visi luhur di organisasi manapun mereka berada. Ia telah memberikan pelatihan dan coaching dihadapan lebih dari 15,000 peserta. Ia memiliki sertifikasi pada sejumlah professional skill seperti Certified Coach Practitioner, Certified Professional Coach, Associate Certified Coach dari International Coach Federation (ICF) USA, and Certified Lecturer dari Kementerian Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ia dapat dihubungi melalui WA di 0816-48500-94, email: [email protected], FB: Budi Hartono Abihanni.

Info Konsultansi, Training & Coaching untuk empowerment program SDM dan organisasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan dapat menghubungi Annisah Zahrah, SKM atau Amina di no. 0815-8428-2656 | Kantor no. 7864978.

Leave A Reply

Your email address will not be published.