Berita Nasional Terpercaya

Merefresh Cita-Cita Para Wakil Rakyat

0

HarianBernas.com – Mengawali tulisan ini terlebih dahulu saya ingin menyampaikan apa yang pernah diutarakan oleh Sang Prolamator kita yang begitu fenomenal tentang cita-cita: ?Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit?.

Kalimat yang begitu memompa nyali spirit hidup kita. Tak keliru jika kalimat ini memberikan sinyal positif betapa pentingnya cita-cita dalam kehidupan dan kepribadian seseorang. Karena dengan bercita-cita juga dapat membantu kita mengenali siapa diri kita sebenarnya. Apa potensi kita, dan apa langkah yang akan kita tempuh untuk mencapai tujuan hidup ini.

Ketika manusia memiliki cita-cita, maka manusia itu akan terbang dengan cita-citanya. Sebagaimana halnya burung terbang dengan dua belah sayapnya. Namun, betapa sedihnya jika ada seseorang yang tidak memiliki cita-cita atau harapan. Mereka tidak dapat mengenali dirinya, potensinya, padahal setiap manusia pasti memiliki potensi yang amat besar dan beragam.

Pada pemilu legislatif kemarin, secara tidak sengaja penulis mencoba bertanya dari hati ke hati kepada beberapa orang yang saat itu sedang sibuk mempromosikan dirinya menjadi calon legislatif baik di tingkat kota, propinsi dan tingkat pusat.

Ternyata, dari delapan orang caleg yang tengah menunggu hasil resmi dari KPU, ketika penulis menanyakan, apakah pernah bercita-cita jadi wakil rakyat?  Hasilnya adalah, tak satupun yang menjawab IYA, bahkan penulis mendapatkan beberapa penjelasan yang cukup menggelitik, diantaranya; ?ini hanya coba-coba, kalau berhasil syukur, kalaupun tidak ya sudah cari pekerjaan lainlah. Bahkan ada juga yang menyampaikan hanya sebatas isi waktu saja di masa setelah pensiun, dan mungkin masih ada motivasi-motivasi lain yang bisa jadi semakin menggelitik kita sebagai warga bangsa.?

Kalau boleh jujur, tadinya penulis berharap ada yang menjawab IYA punya cita-cita jadi wakil rakyat. Semoga diantara ribuan caleg di luar sana yang kini telah bertarung untuk mengambil simpati hati rakyat tetap ada yang memiliki cita-cita jadi wakil rakyat.

Sekalipun cita-cita menjadi wakil rakyat mungkin bukan cita-cita favorit masa kecil, namun kini diakui atau tidak, menjadi wakil rakyat adalah profesi yang mulia. Wakil rakyat merupakan jabatan yang sangat terhormat di kalangan masyarakat pada umumnya.

Wakil rakyat adalah sesorang yang terpilih secara demokratis dalam sebuah pemilu di suatu Negara. Wakil rakyat mengemban tugas yang sangat penting dan mulia yaitu menjadi pemimpin para rakyat yang diwakili, penyalur dari aspirasi rakyat didalam ranah legeslatif maupun eksekutif.

Terpilihnya seorang wakil rakyat terdapat proses dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang wakil rakyat sudah diatur dalam perundang-undangan. Sebutannya saja sudah ?Anggota Dewan Yang Terhormat.?

Belum lagi beberapa fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang hanya didapatkan ketika menjadi wakil rakyat. Rasanya sedih sekali jika diantara ribuan para calon wakil rakyat saat ini ada yang tidak memiliki cita-cita menjadi Wakil Rakyat.

Harapan tersebut tidaklah berlebihan, karena dengan menanamkan cita-cita pada diri kita atau seseorang, ada hal lain yang dapat lebih menguatkan cita-cita itu sendiri. Yakni sikap optimis. Optimis sangat dibutuhkan karena ia juga sangat mempengaruhi pencapaian meraih keberhasilan.

Orang yang memiliki sifat optimis selalu bersemangat dalam meraih cita-cita. Tidak ada rasa khawatir dan sedih didalam kamus orang yang berjiwa optimis. Tentunya sikap optimis diterjemahkan dengan bekerja keras secara cerdas untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik. Jika pun tidak tercapai, maka hal pertama yang dilakukan adalah evaluasi konstruktif potensi diri, usaha serta kendala yang dihadapi secara mendalam dan komprehensif.

Peter Drucker Bapak manajemen modern pernah berkata, cita-cita bukanlah takdir, tapi sebuah petunjuk arah. Ia bukan perintah, tapi komitmen. Ia tidak menentukan masa depan, melainkan wahana yang menggerakkan sumber daya manusia dan energi bagi usaha membangun masa depan.

Nah, tunggu apa lagi. Tak ada kata terlambat. Wahai para calon wakil Rrakyatku, saatnya kini untuk merefresh cita-cita. Bercita-citalah untuk menjadi wakil rakyat yang mencintai dan dicintai rakyat, selalu siap serta mampu menjadi tempat sandaran bagi yang diwakili. Jadi wakil rakyat bukan sekadar ?hiasan dan pelengkap birokrasi?.

Seorang wakil rakyat harus memiliki kesiapan mental dan kapasitas profesional untuk menjadi tempat sandaran dan pengaduan mereka yang diwakili, yaitu rakyat. Jangan pernah mengabaikan prinsip moralitas dan kualitas integritas diri hanya karena godaan prilaku yang nikmatnya sesaat namun menyakiti rakyat yang diwakili, yaitu korupsi, kolusi, dan tabiat negatif lainnya.

Ingatlah wahai para calon wakil rakyatku, rakyat negeri ini telah memberikan hak politik dan mempercayakan amanah kepemimpinan, kekuasaan, asa serta cita-cita rakyat negeri ini pun kini digantungkan di pundakmu wahai wakil rakyatku.

Wakil rakyat/pemimpin yang berkulitas dan berintegritas akan mencintai dan dicintai rakyat. Jadi ingat apa yang pernah disampaikan oleh kyiai dalam satu majelis di pesantren dulu,  petikan hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi bersabda: ?Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untukmu?.

Hadist di atas menegaskan bahwa para wakil rakyat/pemimpin yang ideal adalah mereka yang memiliki hubungan baik dengan rakyat. Mereka selalu berpikir untuk kesejahteraan rakyat, bangsa, dan negaranya tidak untuk kesejahteraan pribadi dan koleganya.

Wakil rakyat yang mencintai dan dicintai rakyat mengindikasikan bahwa pemimpin tetaplah pelayan bagi rakyat. Menjadi pelayan rakyat bukan berarti martabatnya ternodai atau terinjak-injak, tetapi menjadi sebuah kekuatan dalam mengkonstruksi aneka sendi kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan sebagainya.

Harapannya, terdapat sinergitas dan solidaritas antara pemimpin dan rakyat dalam menyongsong kemajuan negara. Selamat menjalankan tugas wahai para wakil rakyatku, cita-citamu kini menentukan kualitas masa depan bangsa.

 

Muhammad Fahmi, ST, MSi

Pemerhati masalah Sumber Daya Manusia dan masalah Tematik Bangsa

Kandidat Doktor Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia

(Universitas Negeri Jakarta UNJ)

Master of Ceremony (MC), Trainer Publik Speaking/Kehumasan

Salam Merah Mempesona Menggelitik Hati

[email protected] atau WA: 08158228009

Leave A Reply

Your email address will not be published.