Berita Nasional Terpercaya

Inilah Saatnya Lewat Balap Sepeda Kita Katakan Wonderful Indonesia

0

HarianBernas.com – Gaung promosi wisata terasa semakin gencar digerakkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia, lewat berbagai event olahraga yang memiliki skala internasional. Salah satu yang pamornya telah mendunia adalah Tour de Singkarak (TdS). Digelar sejak tahun 2009, TdS ternyata menjadi ujung tombak sport tourism atau wisata olahraga di Indonesia. Tentu saja dari berbagai balap sepeda di Indonesia, Kita bisa bangga berkata Wonderful Indonesia.                              

Tour de Singkarak

Kesuksesan TdS telah melahirkan banyak event serupa yang juga jadi speak-out promosi wisata daerah, sebut saja Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Flores dan hari ini dilaksanakan, Tour de Jakarta (30/7/2016).

Tanpa disadari, melalui ajang balap sepeda ada saja wajah wisata baru yang disuguhkan oleh Indonesia. Tidak terasa tujuh tahun berjalan, Tour de Singkarak sudah terbukti dapat menggenjot wisata Sumatera Barat. Bahkan, TdS sudah mulai masuk kalender balap sepeda internasional oleh Amauri Sport Organisation (ASO), yang merupakan penyelenggara resmi Tour de France, mulai tahun 2013 lalu.

ASO menyebut TdS adalah salah satu acara balap sepeda utama di Asia dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta orang atau bisa dibilang menduduki peringkat dunia ke-5 balap sepeda untuk standar internasional.

Peringkat pertama memang masih ditempati oleh Tour de France dengan 12 juta penonton, kedua oleh Giro A Italia dengan perolehan penonton 8 juta, dan ketiga oleh Vuelta A Espana dengan 5 juta penonton. Posisi ke-empat adalah Santos Tour Down Under di Australia.

“Ini artinya TdS telah efektif sebagai sarana promosi dalam rangka meningkatkan kunjungan dan awareness wisatawan juga dapat memberikan direct impact dan media value yang sangat tinggi,? kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyebutkan penyelenggaraan TdS sudah memberikan kontribusi yang besar bagi percepatan pertumbuhan dan juga pengembangan wilayah serta pengembangan kepariwisataan di Sumatera Barat. Bukan hanya di tingkat propinsi, daerah kabupaten atau kota yang ada di dalamnya juga ikut menikmati geliat TdS.

“Selama tujuh tahun terakhir ini pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha dan juga fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumbar sudah mengalami peningkatan yang pesat. Demikian juga peningkatan arus kunjungan wisatawan yang pada tahun 2015 lalu sebanyak 6,9 juta wisatawan nusantara dan 78.274 wisatawan mancanegara, sedangkan target tahun 2016 ini meningkat 7,4 juta wisnus dan 85 ribu wisman,? tambah Irwan.

Tour de Banyuwangi

Hal serupa juga dialami oleh tuan rumah Tour de Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas ikut menyampaikan selain dari sisi promosi dan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, ajang balap sepeda itu juga turut mendukung pengembangan SDM pariwisata melalui berbagai pelatihan tematik seperti halnya life guard dan pengelola wisata adat.

Positioning yang sudah diambil oleh Banyuwangi dalam portofolio bisnis pemasaran pariwisata memang makin jitu. Puncak dari International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 yang lalu telah sukses 100 persen.

“Congratulation Banyuwangi! Kabupaten kecil yang berada di ujung pulau Jawa itu boleh dijadikan bench mark untuk kabupaten kota ataupun provinsi manapun yang serius memilih pariwisata sebagai sektor prioritas! Silakan,” ucap Arief Yahya lewat keterangan tertulisnya (16/5/2016).

Selain 3A (atraksi, akses, dan amenitas) yang memang terus disempurnakan, ada kekuatan CEO commitment yang sangat total berkonsentrasi membangun daerah Banyuwangi.

Balap sepeda yang diadakan pada tanggal 11 sampai 14 Mei 2016 yang lalu telah mengukir kesuksesan. Salah satu tandanya ialah dengan penuhnya seluruh kamar hotel di Banyuwangi ketika kegiatan berlangsung. Selain itu sektor kuliner dan berbagai penunjang wisata Banyuwangi juga diserbu oleh para wisatawan.

Tour de Flores

Tour de Flores yang diadakan di akhir Mei pun mendulang kesuksesan besar dalam menarik para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Hal ini terlihat dari peningkatan ekonomi masyarakat secara langsung.

Karena kesuksesan inilah Gubernur Lebu Tetapkan Tour de Flores Agenda Tahunan . Tentu saja keputusan ini berdasarkan fakta jika adanya TdF sangat membawa dampak positif langsung bagi para pelaku usaha di sektor jasa seperti pengusaha penginapan, kuliner, sewa mobil dan juga pelaku usaha kecil ketika wisatawan asing berkunjung di Kabupaten Sikka.

Hal tersebut ditandai pula dengan naiknya jumlah penumpang pesawat menuju Flores ketika adanya gelaran balap sepeda ini.

Tour de Jakarta

Inilah event balap sepeda paling gres yang terjadi di Indonesia yakni Tour de Jakarta. Berlangsung hari ini (30/7/2016). Tim balap sepeda dari dalam dan luar negeri seperti Filipina, Taiwan dan Malaysia, ikut ambil bagian dalam even Tour de Jakarta (TdJ) 2016.

Mengambil lokasi balap di ruas Jalan Sudirman dan Thamrin, Jakarta. Balap Sepeda yang diikuti oleh 19 tim dari dalam dan luar negeri ini menempuh jarak sekitar 175,5 km dan dibagi dalam 13 putaran yang menyusuri tengah kota, yaitu Jalan Sudirman, Thamrin dan juga sedikit Jalan Medan Merdeka.

Tour de Jakarta bisa dibilang sebagai ajang pemanasan Tour de Singkarak (TdS) yang kan digelar pada  6 sampai 14 Agustus 2016 yang akan datang.

Baca juga 136 Pebalap Sepeda Ikuti Tour de Jakarta

Semua event balap sepeda di Indonesia ini mempunyai respon yang sangat positif dari wisatawan, Inilah sebabnya, menurut Arief, menjadi salah satu alasan mengapa Kemenpar gencar mendorong kegiatan sport tourism internasional di Tanah Air. Bahkan tidak mungkin jika nantinya akan ada Tour de Nusantara dimana menjadi sebuah rangkaian balap sepeda selama beberapa bulan dimana peserta dan juga para wisatawan menikmati keindahan Indonesia melalui balap sepeda.

Harus diakui, berkat TdS, peningkatan yang cukup signifikan pun terjadi. Pada tahun 2010, wisatawan mancanegara yang menginap di hotel berbintang di Sumatera Barat sebanyak 332.515 orang dan tahun 2011 meningkat menjadi 413.180 orang atau naik sekitar 24,3 persen.

Data tersebut yang kemudian memicu terselenggaranya juga Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) mulai tahun 2012. Hingga, pada 2016 ini ditambah kembali dua acara serupa di daerah Flores pada bulan Mei, dan Jakarta di akhir bulan Juli 2016.

Balap Sepeda Ajang Promosi Wisata, Budaya, dan Kuliner

Dengan terselenggaranya ajang balap sepeda tersebut, rute yang dilewati para peserta tentu akan menjadi pusat promosi wisata Indonesia. Bukan hanya para peserta, penonton yang datang pun juga dapat menikmati pesona wisata tersebut.

Seperti contohnya pada TdS, rute yang dilewati meliputi objek wisata seperti halnya pantai-pantai di sepanjang Solok-Padang, Danau Singkarak, Bukit Batu Karang Solok, Kelok Sembilan, Istano Basa Pagar, Istana Bung Hatta Bukittinggi, hingga Tugu Perdamaian Kota Padang.

Sedangkan pada TdBI, meliputi rute objek wisata seperti halnya Pantai Pulau Merah, kaki Gunung Ijen, Waduk Sidodadi, Grand New Watu Dodol, Kawah Ijen, Pelabuhan Ikan Muncar sampai Taman Blambangan.

Kemudian untuk TdF, rute yang dilalui meliputi objek wisata seperti daerah Larantuka di Flores Timur, Labuan Bajo di Manggarai Barat, Bejawa, Ende, Sikka, dan juga Ruteng.

Pemandangan berbeda ditonjolkan dalam Tour de Jakarta (TdJ). Jika ajang balap sepeda lainnya lebih menonjolkan pemandangan alam dengan berkeliling di kawasan wisata, TdJ justru dipusatkan pada jalan protokol, yaitu Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

Di sinlah timbul ide kreatif dimana kekurangan dalam menyuguhkan pemandangan alam, maka diisi dengan berbagai kesenian, budaya dan kuliner khas Jakarta.

Arief sangat optimistis penyelenggaraan kegiatan yang menjadi bagian program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia hendak merealisasikan target tahun 2016 untuk mendapatkan 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia dapat tercapai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.