Berita Nasional Terpercaya

Buatlah Goal yang Besar…

0

HarianBernas.com-Tony Robbins punya seorang teman bernama Walt. Walt adalah manusia baik dan selalu melakukan hal yang benar. Dia menjalani hidupnya dengan teratur. Pada hari kerja, dia bangun pukul 06.30, kemudian mandi dan bercukur, minum kopi, mengambil bekal makan siangnya, dan keluar rumah pukul 07.10. Selanjutnya, menghabiskan waktu selama 45 menit untuk sampai ke tempat kerjanya. Tiba di tempat kerja pukul 08.00 dan mengerjakan pekerjaan yang sama kurang lebih 20 tahun terakhir.

Pukul 17.00, dia pulang, menyalakan ac, dan menonton TV. Satu jam kemudian istrinya pulang dan makan malam bersama. Setelah makan malam, dia menonton berita, sedangkan istrinya memandikan dan menidurkan anak mereka. Tidak sampai pukul 21.30, dia sudah tidur. Pada hari libur, dia berkebun, memperbaiki mobil, dan tidur. Walt dan istrinya baru menikah selama 3 tahun, meskipun hubungan mereka bukan hubungan menggairahkan, tetapi hubungan tersebut nyaman atau kata lainnya membosankan. Itulah rutinitas Walt selama hidupnya.

Pernahkah Anda mengenal orang yang seperti Walt ? Orang yang mungkin tidak pernah mengalami kehancuran atau kesedihan yang sangat mendalam, tapi juga tidak pernah merasakan gairah dan kegembiraan yang sangat besar.

Hmm.. bukankah hidup seperti itu membosankan? Saya juga pernah merasakan perasaan yang sama. Rasanya hidup begitu-begitu saja. Tidak ada gairah, tidak ada pencapaian sama sekali.

Tony Robbins mengatakan Tidak ada orang yang pemalas, cuma cita-cita Anda yang kurang menggairahkan. Hmm.. menarik juga. Dia menjelaskan manusia tidak bergerak karena goal-nya tidak begitu hebatnya sehingga kita ogah untuk mengejarnya. Oleh karena itu, Tony Robbins menyarankan buatlah goal yang besar sehingga kita terinspirasi untuk bertindak!

Ada cerita menarik soal menetapkan cita-cita yang besar.

Ada seorang anak laki laki di sebuah wilayah miskin San Francisco dan bagaimana cita-citanya tampak mustahil bagi semua orang kecuali dirinya. Bocah ini adalah seorang penggemar legenda sepakbola Jim Browns, yang saat itu menjadi bek belakang club Cleveland Browns. Meskipun sebenarnya dia pincang karena rakitis yang disebabkan oleh kekurangan gizi, lalu pada usia ke-6 tahun, kakinya bengkok untuk selamanya. Kakinya begitu kecilnya sehingga biasa dipanggil “kaki pensil”. Dia bercita-cita menjadi pemain bintang seperti idolanya, yaitu Jim Brown.

Akhirnya saat berusia 13 tahun, dia tak sengaja bertemu idolanya di toko es krim. Dia segera mendekatinya dan berkata, ?Mr.Brown, saya penggemar berat Anda. Mr.Brown Anda tahu tidak, saya tahu semua rekor yang pernah Anda lakukan. Semua gol yang pernah Anda cetak.? Brown hanya tersenyum dan memujinya hebat dan kembali berbicang dengan temannya.

?Mr brown! Mr Brown!? panggil anak itu lagi. Jim brown menoleh lagi. Kali ini, anak laki-laki itu menatap matanya dengan penuh semangat sehingga Brown dapat merasakan tekad si anak yang lalu berkata, ?Mr.Brown, suatu hari nanti saya akan memecahkan salah satu rekor Anda!?

Legenda sepakbola itu tersenyum dan bertanya,?Siapa namanu Nak?? Si anak laki-laki tersenyum lebar dan berkata,? Nama saya Orenthal James Simpson, teman-teman saya memanggil saya OJ.? Tak disangka bahwa O.J Simpson sungguh-sungguh memecahkan semua rekor Jim Brown dan menetapkan rekor barunya sendiri.

Hmm…keren sekali. Bagaimana cita-cita yang hebat bisa menggerakkan seorang bocah laki-laki rakitis menjadi legenda. Ternyata menetapkan cita cita adalah langkah pertama untuk mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kalau tidak salah, rasanya semua orang hebat biasanya punya cita-cita gila dan kebanyakan banyak yang sungguh-sungguh mencapainya.

Bagaimana dengan Anda ?

Leave A Reply

Your email address will not be published.