Berita Nasional Terpercaya

Bregada Rakyat

0

HarianBernas.com – Manusia diciptakan sebagai mahkluk sosial. Artinya dalam aktivitas kehidupannya akan selalu membutuhkan bantuan dan keterlibatan orang lain. Manusia sebagai mahkluk hidup di dunia tidak pernah dalam keadaan berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kelompok.

Chaplin (2004: 470) mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu kumpulan individu yang saling berinteraksi dan memiliki beberapa sifat serta karakteristik yang sama atau yang mengejar tujuan yang sama.

Setiap individu menemukan suatu kenyamanan dengan bergabung dan berinteraksi dalam suatu kelompok, karena di dalam kelompok seseorang akan merasa bahwa dirinya disukai dan diterima. Perasaan disukai dan diterima semacam ini sangat penting bagi semua usia dalam rentang kehidupan manusia. Kohesi kelompok merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan (sawiji, golong gilig), kebersamaan (guyub) dan saling hormat menghormati (tepo seliro).

Keberadaan bregada-bregada rakyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu penanda penting keswadayaan masyarakat merawat kohesivitas sosial.

Aspek Kesejarahan

Bregada pada masa lampau adalah kesatuan prajurit milik kerajaan. Ia bertugas menjadi kekuatan militer kerajaan yang memiliki fungsi pertahanan (defence) maupun fungsi menyerang (ofensive). Banyak sekali kisah-kisah penaklukan atau peperangan di era kerajaan yang melibatkan kekuatan masif prajurit. Sultan Agungpun mengerahkan ribuan prajurit saat menyerang kekuatan kolonial di Batavia.

Pada saat perang Jawa berkecamuk kekuatan Pangeran Diponegoro ditopang oleh soliditas prajurit pengikutnya. Kemampuan tempurnya dikenal handal sehingga sangat merepotkan bahkan menguras keuangan negara Belanda sebelum pada akhirnya taktik licik kompeni menekuk sang Pangeran.

Reorientasi Bregada

Setelah kerajaan atau kraton bergabung ke Republik dan Negara membentuk kesatuan militer dan kepolisian modern maka bregada berubah fungsi dan peran sebagai kelengkapan adat dan tradisi kraton. Meski masih mengenakan seragam dan senjata ala era masa kerajaan namun bregada mengalami reorientasi peran dipergunakan saat upacara penting kraton/hajat dalem seperti penobatan Raja, grebeg, pernikahan putra/i Raja dan sebagainya. Keberadaannya menjadi daya tarik budaya dan juga pariwisata.

Bregada Rakyat –selanjutnya saya singkat BR– adalah upaya masyarakat untuk meniru eksistensi bregada kraton dengan membuat imitasi bregada. Tidak ada data pasti kapan BR mulai lahir di DIY. Namun besar kemungkinan kemunculan BR di tahun 1990an tidak lepas dari kreativitas abdi dalem khususnya prajurit kraton yang tinggal dan membaur di masyarakat.

Mereka banyak terlibat (menjadi agen kebudayaan) dalam aktivitas seni dan budaya di desa-desa yang pada gilirannya ada kebutuhan membuat imitasi bregada kraton untuk memeriahkan kegiatan-kegiatan di desa seperti bersih desa/rasulan, ulang tahun kabupaten, agenda desa wisata/desa budaya dan lain sebagainya.

Suatu ketika saya pernah mendapatkan cerita dari Gusti Joyo swargi. Beliau menceritakan adanya kelompok masyarakat yg mengajukan ijin membentuk BR, beliau mempersilahkan asalkan pakaian dan unen-unen (korps musik) tidak boleh meniru sama persis dengan kepunyaan kraton. Tujuannya agar tidak terjadi bias di masyarakat.

Pada saat perjuangan untuk mengesyahkan UU Keistimewaan DIY, BR juga turut memiliki andil. Banyak diantaranya terlibat aktif dalam aksi-aksi maupun kegiatan pengerahan massa hingga pawai. Kehadirannya selalu memperkuat greget suatu aksi lantaran sesungguhnya bregada ini lekat dengan spirit perang.

Makna sosial BR sejatinya tidak sekedar dilihat saat mereka tampil dalam formasi kirab/pawai. Namun dimensi paling penting adalah saat proses penciptaan dan proses latihan. Saat sebuah BR hendak didirikan tentu lahir proses dialog/diskusi/sharing ide dan gagasan diatara nasyarakat termasuk saat mendesain kostum dan menciptakan komposisi musik bregada. 

Proses selanjutnya yang penting adalah saat mereka berlatih. Di sini ada aspek kedisiplinan, komitmen, kebersamaan yang terjalin. Artinya bregada memiliki peran sebagai salah satu metode merajut kohesivitas sosial masyatakat.

Oleh: Widihasto Wasana Putra

Ketua Sekber Keistimewaan DIY

Leave A Reply

Your email address will not be published.