Berita Nasional Terpercaya

Heroe Purwadi, Bus Sekolah Perlu Dipertimbangkan

0

HarianBernas.com – Sebagai kota pelajar, Kota Yogyakarta memiliki banyak sekolah dengan ribuan pelajar. Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kota Yogyakarta, tapi juga dari Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo atau bahkan dari Gunungkidul. 

Maka, pemandangan penuh sesaknya jalanan pada jam-jam berangkat maupun pulang sekolah, menjadi suguhan harian arus lalulintas di Yogyakarta. Selain sepeda motor atau mobil yang dikendarai sendiri oleh para pelajar, juga kendaraan yang dibawa para orangtua yang sedang mengantar atau menjemput anaknya. Kepadatan bahkan kemacetan, kian terasa ketika musim hujan karena sebagian besar pelajar dan orangtua dipastikan menggunakan mobil untuk mengantar atau menjemput anak-anak sekolah. Kepadatan dan kemacetan pun tak terhindarkan.

Melihat kondisi tersebut, Heroe Purwadi mewacanakan perlunya bus sekolah untuk mengantar dan menjemput para pelajar di sekolah masing-masing. Dengan menggunakan bus sekolah, bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil yang melintas di jalanan pada jam berangkat dan pulang sekolah.

“Saya kira pengadaan bus sekolah perlu dipertimbangkan. Ini sebagai bagian dari manajemen transportasi untuk mengatasi kepadatan dan kemacetan arus lalu-lintas di Kota Yogyakarta pada jam pergi dan pulang sekolah,” kata calon Wakil Walikota Yogyakarta yang berpasangan dengan Haryadi Suyuti ini, Kamis (5/1) malam.

Nantinya, bus sekolah bisa digunakan oleh masing-masing sekolah atau beroperasi secara umum dengan rute-rute yang melewati sekolah-sekolah, terutama mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK. Selama ini, para pelajar SD dan SMP kebanyakan diantar-jemput oleh orangtua yang menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil. Sementara siswa/siswi SMA/SMK kebanyakan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.

Penggunaan bus sekolah, menurut pakar Ilmu Komunikasi ini, merupakan salah satu solusi mengatasi kepadatan dan kemacetan arus lalu-lintas di Kota Yogyakarta. “Tentu banyak juga cara lain yang mendukung untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan lalu-lintas di Kota Yogyakarta. Kita perlu menerapkan semua cara untuk saling mendukung. Sebab, perkembangan atau pertumbuhan jumlah kendaraan tidak secepat dan sebesar penambahan ruas jalan yang ada,” kata Heroe Purwadi yang sukses memimpin Akademi Komunikasi Indonesia (Akindo) Yogyakarta selama dua periode ini.

Sebelum wacana penggunaan bus sekolah diterapkan, yang perlu dilakukan adalah menginventarisasi jumlah sekolah, jumlah murid/siswa tiap sekolah dan jumlah pengguna kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil, di tiap-tiap sekolah secara akurat. Bila ini semua sudah dilakukan, baru ditentukan berapa bus sekolah yang dibutuhkan agar bisa mengangkut semua siswa, baik pergi maupun pulang sekolah. Tentu, jam operasi bus sekolah perlu diatur sedemikian rupa agar para pelajar bisa terangkut semua dan tidak terlambat sampai ke sekolah.

Menurut Heroe Purwadi, selain meningkatnya volume kendaraan yang tak sebanding dengan pertumbuhan atau penambahan ruas jalan, kepadatan arus lalu-lintas di Kota Yogyakarta terjadi karena persimpangan yang terlalu banyak dan berdekatan. Akibatnya, ketika lampu menyala merah antrean kendaraan semakin panjang. Sementara ketika lampu menyala hijau tidak semua kendaraan yang berhenti karena lampu menyala merah sebelumnya bisa berjalan karena panjangnya antrean. 

“Kepadatan dan kemacetan selama ini umumnya terjadi di persimpangan jalan. Dan hal ini bisa menjadi titik untuk mengatasi kemacetan, misalnya, lebih banyak jalan satu arah dan mengurangi jumlah persimpangan yang berhenti atau tanpa traffic light,” kata Heroe Purwadi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.