Berita Nasional Terpercaya

Sukses Secara Finansial karena Ada 2 Variable, yaitu Skill dan Network

0

HarianBernas.com – Leonard Hartono sudah menekuni “nyemplung” bisnis properti sejak lulus kuliah, serta telah merasa hidup dan bernapas di real estate. Saat ini, ia menjalankan real estate dalam divisi pengembang (kantor/hotel/perumahan) dan tech start up www.SewaKantorCBD.com.

“Saya rasa kalau pengembang sudah lumayan jelas artinya apa-kita cari tanah dan kita maksimalkan return on investment dengan mengembangkan suatu konsep yang pas dengan pasar,” ungkapnya ke Harian Bernas (31/1).

Baca juga: 14 Universitas Jurusan Teknik Informatika Terbaik di Indonesia

Di www.SewaKantorCBD.com, ia membuat suatu platform yang menyatukan semua informasi mengenai seluruh gedung perkantoran yang ada di Jakarta. “Sekarang, apabila orang mau sewa kantor, tidak perlu lagi cek ke gedung satu per satu. Kita sudah bermitra dengan lebih dari 500 gedung perkantoran dan kita tahu seluruh detil mengenai gedung tersebut–dari jumlah lantai, harga, tingkat hunian (occupancy rate), jumlah parkir, bahkan sampai jumlah urinoir di kamar kecil,” jelasnya yakin.

Alumni University of California, Berkeley-Walter A Haas School of Business ini pun membagikan pengalaman unik yang menjadi titik baliknya ketika berproses sehingga menjadi seperti sekarang ini. “Saya kecanduan main game online saat di sekolah menengah. Saat itu, saya main game Warcraft III dan Ragnarok Online hampir 10 jam/hari, dan akhirnya nilai saya hancur. Di secondary 2 (setara dengan SMP kelas 2), ranking saya 186 dari 198 orang. Di saat itu, ibu dan bapak saya sangat kecewa. Saya pun mulai sadar dan mengerti semua pengorbanan yang telah mereka relakan supaya saya dapat sekolah di luar negeri. Akhirnya, saya tekuni untuk belajar dan saat di secondary 4 (setara dengan SMA kelas 1), saya sudah menjadi salah satu terbaik di sekolah,” bebernya.

CEO SewaKantorCBD.com ini pun menceritakan pengalaman uniknya di pekerjaan. “Pengalaman kerja saya setiap hari unik dan beda. Namanya wirausaha, kami adalah “Explorers of the Unchartered territory”. Setiap hari saya menemukan hal yang baru,” katanya menerangkan.

Director Mandiri Development Group ini memaparkan permasalahan yang paling sering dihadapi dalam pekerjaannya. “Bagi saya semua permasalahan sama saja dan dapat diselesaikan. Saya sangat santai kalau ada masalah. Jangan diambil pusing. Saya selalu ikhlas dengan hasil yang saya dapat, yang penting saya tahu saya sudah mengerjakannya dengan semaksimal mungkin. Kalau saya tidak mengerahkan seluruh tenaga saya dan hasilnya tidak bagus, saya pasti akan terus menyesal,” paparnya.

Baca juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru

Bachelor of Science (BSc), Busines Administration ini membeberkan tantangan ke depan yang akan dihadapi. ”Kita tinggal di dunia yang VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous). Saya tidak pernah pikirkan dan khawatir tentang tantangan yang saya akan hadapi. Saya hanya tahu bahwa saya harus terus beradaptasi. Kompetitor akan selalu berubah. Politik akan selalu menjadi isu. Ekonomi global akan selalu ada perubahan. Saya sih ambil santai saja, yang penting kita terus beradaptasi,” bebernya.

Pengagum sosok orangtua (Ayah dan Ibu) ini pun membangun habit khusus untuk mendukung pekerjaannya selama ini. Ia sering sekali baca koran sejak masih di sekolah menengah dan sangat menyukai bersosialisasi dan berorganisasi. Ia pun memberikan pendapatnya agar kembali mood bekerja.”Jangan biarkan mood mendikte performance kita dalam bekerja. Kita yang harus bisa mendikte mood kita sendiri. Saya pernah mengalami banyak kegagalan, ada satu di mana gara-gara kekurangan pengalaman saya, saya kehilangan Rp 500 juta. Satu hari saya sedih dan merenung – apa yang bisa dilakukan agar lebih baik? Setelah itu, saya dapat jawabannya, belajar dari kesalahan, dan keesokannya langsung mengembalikan rasa percaya diri untuk menawarkan solusi ke konsumen lainnya,” jelasnya.

Mantan Unit Business Wealth Management, PT Bank Central Asia Tbk ini memberikan saran kepada pembaca yang ingin meraih kesuksesan seperti yang dicapai saat ini. ”Menurut saya, sukses secara finansial hanya ada 2 variable, yaitu skill dan network. Kalau kita ada skill (kita sangat pintar, S3, top di sekolah, dll), tetapi kita tidak punya koneksi, akhirnya kita hanya bisa bekerja. Kalau kita hanya punya koneksi (banyak sekali teman), tetapi tidak punya skill, kita tidak bisa menawarkan jasa apapun ke koneksi kita. Opportunity akan selalu berasa ‘kebetulan’ karena opportunity hanya datang apabila skill yang kita miliki dibutuhkan oleh orang yang kita ketemu. Salah satu tidak ada, opportunity langsung hilang,” terangnya.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Ia tak memungkiri bahwa lingkungan memengaruhinya hingga menjadi seperti sekarang ini. “Sangat memengaruhi. Di University of California, Berkeley, saya dikelilingi oleh murid-murid yang berbakat, cerdas dan juga pekerja keras dari berbagai negara. Di sana, impian saya untuk berbuat sesuatu yang besar dan mempunyai mimpi besar terbangun. Ayah dan ibu saya juga memberikan contoh untuk (1) bekerja keras, (2) pintar bersosialisasi, (3) keuletan, tekun dan fokus dalam pekerjaan, dan (4) jangan cuman sekedar ada ide, tapi merealisasikan dan memberikan bukti hasil yang nyata,”jelasnya.

Dia pun menyinggung bahwa sangat beruntung bisa berkesempatan untuk belajar di salah satu sekolah terbaik di dunia, yaitu University of California at Berkeley, khususnya di Haas School of Business. “Di sana, 2 dari 4 prinsip yang kami harus jalani, yaitu (1) Question the status quo-untuk memperjuangkan inovasi dan ide-ide yang tidak konvensional dan menantang praktik konvensional. (2) Confidence without attitude-untuk memimpin dengan penuh kepercayaan diri, tanpa menyombongkan diri,” tuturnya.

Penyuka hobi membaca ini memaparkan pencapaian yang paling membanggakan baginya. ”Dari sisi akademik: di Secondary 2, ranking saya 186 dari 198. Dalam waktu cepat, saya berubah menjadi murid terbaik dan akhirnya lulus dari University of California Berkeley, Haas School of Business dengan cum laude. Haas School of Business adalah program kedua terbaik di seluruh Amerika Serikat. Sebagai pengembang, saya sangat senang dapat selalu mengembangkan properti yang mudah diresap pasar karena kami selalu mengutamakan permintaan pasar. Untuk www.SewaKantorCBD.com, walaupun tech start up saya baru dimulai September 2016, saya bangga tim kami dapat melayani 40-60 orang yang mencari kantor setiap bulan secara konsisten,”paparnya.

Penyuka hobi menonton ini menceritakan tentang projectnya dalam waktu dekat dan impiannya. “Untuk project terdekat, terus membesarkan www.SewaKantorCBD.com dan menyukseskan pengembangan gedung perkantoran yang kami sedang rencanakan. Untuk impian, melakukan inovasi dan terobosan untuk terus menjadi yang terbaik dalam pengembang dan juga dalam perusahaan tech start up,”pungkasnya.

Baca juga: 10 Universitas Jurusan Perhotelan Terbaik dan Unggul di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.