4 Jenis Junk Food yang Harus Dibatasi pada Anak-Anak
HarianBernas.com – Anak-anak senang untuk mengetahui berbagai jenis hidangan dalam masa pertumbuhannya. Apalagi dengan semakin canggihnya teknologi dan maraknya media, anak-anak sangat muda untuk tergiur dengan berbagai iklan yang ada di seluruh penjuru pusat perbelanjaan yang sering dilewatinya.
Hampir semua anak-anak tertarik dengan jenis makanan junk food. Padahal, makanan ini memiliki banyak bahaya dibandingkan nutrisi bagi tubuh. Terdapat sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epiemiology and Community Health yang mengatakan bahwa kecerdasan IQ anak anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi biasanya lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi makanan sehat.
Sehingga, ketika mereka mengalami masa remaja maka akan bermasalah secara emosional. Rupanya hal ini berkaitan erat dengan jenis makanan yang dikonsumsinya ketika ia masih kecil. Berikut ini adalah berbagai jenis makanan yang harus dihindari anak-anak agar tidak menimbulkan dampak negatif ketika ia remaja nantinya seperti yang dilansir dari New York Times.
1. Minuman berperisa
Warna minuman yang cerah dan rasanya yang segar dan manis seringkali dikonsumsi anak-anak ketika mereka merasa haus. Banyak orangtua yang menyangkal bahwa dengan mengkonsumsi minuman berperisa, maka anak sudah mengkonsumsi sari buah. Padahal efek yang diberikan jauh berbeda. Dalam minuman berperisa terkandung pewarna buatan dan pemanis buatan yang berdampak buruk pada anak.
Perlu diperhatikan label sugar free atau less sugar yang ada pada minuman berperisa. Hal ini dikarenakan fungsi gula yang utama adalah sebagai pemanis, terganti oleh aspartam yang memiliki sifat karsinogenik. Sifat inilah yang mampu membuat Anda terkena penyakit kanker.
2. Minuman berenergi dan minuman olahraga
Hampir semua anak berpikir bahwa ketika mereka berolahraga, tidak cukup jika hanya mengkonsumsi air putih saja. Olahraga akan terasa bermanfaat ketika diimbangi dengan mengkonsumsi minuman isotonik. Mereka percaya bahwa minuman isotonik mampu mengatasi dahaga setelah seharian berolahraga. Padahal, untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang sebenarnya anak-anak cukup mengkonsumsi air putih yang cukup.
Anda hanya perlu mengatur waktu untuk mengkonsumsi air putih di awal, di pertengahan, dan di akhir sesi olahraga. Kandungan kalori dan gula yang ada pada minuman isotonik mampu membuat anak mengalami obesitas jika dikonsumsi secara berlebihan.
Sehingga, minuman energi dan minuman vitamin tidak disarankan untuk diberikan pada anak-anak. Terdapat kandungan kafein yang mampu menstimulasi sistem tubuh sehingga membuatnya tidak normal pada anak-anak. Misalnya jantung berdebar-debar, sering buang air kecil, dan gemetaran.
3. Sereal manis
Berbagai sereal seringkali diiklankan dengan membawa kalimat dengan sari buah kaya vitamin atau terbuat dari gandum asli. Akibatnya, tidak sedikit orang tua yang akan menyediakan stok serial manis untuk sarapan si kecil. Padahal, kandungan yang ada dalam sereal manis mampu membuat kealamian gandum menjadi hilang. Sehingga, kualitas yang dimiliki oleh serial manis juga akan berkurang. Perlu dibatasi untuk konsumsi sereal manis karena mengandung gula dan zat pewarna yang berdampak buruk bagi tubuh.
4. Permen dan coklat yang memiliki kadar gula tinggi
Makanan yang mampu membuat gigi anak-anak rusak adalah permen dan coklat yang memiliki kadar gula yang sangat tinggi. Ketika bahan yang terkandung dalam permen dan coklat menempel pada gigi dan tidak dibersihkan dengan baik, maka bahan ini akan berkembang menjadi plak dan akan membuat gigi anak berlubang. Selain membuat gigi rusak, kandungan gula yang tinggi juga mampu membuat si kecil rentan terkena obesitas.
Ketika si kecil kelebihan gula, maka akibatnya bukan pada sugar rush. Banyak orang tua yang salah paham tentang keaktifan anak dalam peta yang menyajikan berbagai hidangan manis sebagai efek karena mengkonsumsi gula yang berlebihan. Padahal, ketika anak aktif dalam pesta hal ini menunjukkan bahwa mereka gembira untuk menyambut momen yang spesial.